Bingkisan Istimewa untuk Ayah yang Teristimewa
lebaran tahun 2013 (dokpri) Saat menuliskan ini terasa masih ada yang mengganjal. Satu persatu kata ku tulis,meskipun apa yang ku hadapi terkadang terlalu sulit untuk ku percaya, seolah seperti mimpi. Hari ke-enam di bulan Februari, di awal tahun 2014 adalah hari yang sangat tidak ku sangka. Ayah ku, salah satu inspirasi bagiku begitu cepat meninggalkan ku, meninggalkan orang-orang yang menyayanginya. Sejak aku mulai belajar berjalan, sejak itu pula aku sudah tak lagi tinggal bersama ayah dan ibu ku. Inilah yang terkadang menjadi pukulan berat bagi ku. Masih merasa, belum benar-benar mengenal sosok ayah lebih jauh lagi. Meski aku tahu, jarak tidak akan memupus kasih sayang dan doa ayah yang selalu tercurah untukku. Semuanya terasa sangat sebentar. Masih terlalu sedikit aku mendengar ayah bercerita. Mendengarkan ayah mengungkapkan mimpi-mimpinya, nasihat dan petuahnya. Bahkan ayah memilih pergi meninggalkan kami sebelum kami sempat membalas budi baik ayah, “Yah...kami meyayangi...