GUNUNG MERBABU 3.142 mdpl Hijau Sabana di Jalur Selo


Gunung Merbabu adalah salah satu gunung di Provinsi Jawa Tengah, dengan tinggi 3.142 mdpl. Pendakian Gunung Merbabu dapat dilakukan melalui via Wekas, Thekelan, Kopeng (Magelang) dan Selo (Boyolali). Selo adalah salah satu kecamatan yang berada di antara Gunung Merbabu dan Merapi. Di kecamatan Selo kita dapat mendaki Gunung Merbabu melalui desa Lencoh, karena di desa Lencoh inilah terdapat base camp pendakian.
Pendakian Merbabu via Selo akses jalan cukup sulit, untuk mendapatkan kendaraan umum dijamin rada susahnya. Sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi (mobil/motor) tetapi pastikan kendaraan sehat dan full BBM. Mengingat sulitnya medan dan jarang dijumpai SPBU. Nah...kalo mau menggunakan truk, berarti kita harus jalan rada jauh untuk mencapai basecamp. Karena untuk mencapai basecamp harus melalui jalan sempit yang melintasi perkebunan penduduk dan jalannya cukup menanjak. Tetapi kalau beruntung, ada truk pengangkut sayuran yang siap bantu kok.
Setelah sampai basecamp kita bisa memesan makanan dan minuman dengan harga yang sangat terjangkau. Di basecamp juga tersedia stiker, kaos, ARMIN (air mineral), makanan kecil dan lonceng. Pendakian melalui jalur Selo, persediaan air harus benar-benar mencukupi. Karena di sepanjang jalur, dipastikan kita tidak akan menemukan sumber air...kecuali kalo pas hujan.
Melewati vegetasi yang rapat sebelum Pos 1 (dokpri)

1.    Pos 1
Saat pertama mendaki, kita akan menemukan gapura yang tidak jauh dari basecamp. Kemudian kita akan melalui hutan pinus yang jalurnya cukup landai. Semakin ke atas kita akan mulai memasuki kawasan hutan yang vegetasinya cukup rapat dengan medan yang mulai menanjak. Lanjut perjalanan, kita akan menemukan dataran yang cukup luas, nah disitulah tempat yang biasa digunakan untuk berkemah. Pos 1 masih cukup jauh. Lanjutkan perjalanan hingga kita akan menemui persimpangan. Tetaplah memilih jalur yang paling lebar karena jalur tersebut merupakan jalur resmi. Setelah kurang lebih berjalan 1 jam, kita akan sampai di pos 1. Setelah melewati pos 1 kita akan menjumpai persimpangan. Di persimpangan ini ada 2 jalur yang dapat kita pilih. Ke arah kiri adalah jalur lama yang melewati punggungan (jalannya lebar) dan kanan melewati lembah.

Pos 1, nah di sinilah kami tersesat ke jalur lama, jalur antah berantah karena kami tidak tahu medan sama sekali (dokpri)
2.    Pos 2
Saya dan teman –teman waktu itu memilih jalur yang lebar. Maka jalan yang kami pilih adalah yang arah kiri. Di sini kita akan menemui hutan bersemak dengan vegetasi cukup rapat. Kita harus menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam untuk mencapai pos 2 dengan jalan cukup menanjak. Di dalam hutan ini jarang kita temukan tempat yang landai. Namun setelah keluar dari hutan bersemak ini kita akan menemukan padang rumput yang cukup landai. Tempat yang tepat sebagai lokasi untuk mendirikan dom. Namun perjalanan menuju puncak belum separohnya lho. Saran dari saya, sebaiknya kita melanjutkan perjalanan.
Setelah melewati padang rumput yang cukup luas, maka anda akan melewati jalur terjal yang menanjak dan mulai menemukan edelweiss. Tetapi pos 2 belumlah sampai. Setelah anda menempuh jalan terjal yang menanjak tadi barulah anda akan menamui pos 2 yang biasanya digunakan untuk mendirikan tenda. Tetapi jika angin cukup kencang, sebaiknya anda jangan mendirikan tenda di sini. Karena tidak adanya pepohonan penghalang. Lebih baik anda teruskankan perjalanan, karena di depan ada lokasi ngecamp yang banyak dilindungi pepohonan untuk menghalang angin.
Padang edelweiss, di sekitar tempat nge-came (dokpri)
3.    Watu Tulis
Dari pos 2 sekitar 20-30 menit kita akan sampai di watu tulis. Watu tulis adalah bongkahan batu besar yang terdapat banyak tulisan. Dari watu tulis untuk mencapai sabana 1 perjalanan masih cukup jauh. Karena kita harus melewati tanjakan yang terjal dan licin. Saat hujan akan menjadi sangat licin karena jalur ini merupakan jalur air.

4.    Sabana 1
Setelah sukses menaklukkan bukit terjal nan licin, maka kita akan menemukan tempat terbuka yang dapat kita gunakan untuk mendirikan tenda. Namun jika ingin meneruskan perjalanan kita harus melewati satu tanjakan lagi untuk mencapai sabana 1. Kurang lebuh 30 menit sampailah kita di sabana 1. Pemandangan hijau yang sangat indah dengan bukit yang dihiasi jalan meliuk menyerupai huruf Y. Di sabana 1 kita dapat mendirikan dom di bawah jajaran pohon edelweis atau cantigi. Dari sabana 1 menuju sabana 2 jalan yang kita tempuh tidak begitu sulit. Meskipun harus naik dan turun bukit.

Hijau sabana di jalur Selo...inilah persembahan alam ciptaan-Nya (dokpri)

5.   Sabana 2
Untuk mencapai sabana 2 dibutuhkan waktu sekitar 30 menit. Di sabana 2 terdapat padang rumput dan padang edelweis yang pasti jangan mengira kalau kita sedang berada di perbukitan ala-ala Teletubies :D, jangan kaget kalau di sana banyak edelweiss yang tinggi sangat. Berlindunglah di bawah pohon edelweiss atau cantigi, jadi kalau mau dapat tempat berlindung dari angin jangan usilin si edelweiss sama cantigi ya...alias, jangan dirusak!!

6.    Jemblongan
Untuk menuju puncak dibutuhkan waktu sekitar 2 jam. Dari sabana 2 maka ada tempat terakir yang dapat kita gunakan untuk mendirikan tenda yaitu Jemblongan. Di Jemblongan ini ada tanah terbuka yang cukup luas di bawah lindungan pohon edelweis.

7.   Puncak
Dari jemblongan, kita akan melalui jalan terjal menanjak yang diapit oleh 2 gunung. Sebelah kanan ada gunung Kenong dan kiri gunung Kukusan yang tinggi menjulang dengan puncaknya yang runcing. Di tengah perjalanan kita kan menemui batu berlubang yang keramat.
Puncak tinggal setapak lagi. Meskipun puncak belum terlihat karena masih tertutup bukit namun jarak ke puncak sudah dekat. Kurang lebih 30 menit lagi. Setelah melewati jalan terjal yang menanjak dan batu besar maka sampailah kita pada Puncak Kenteng Songo puncak tertinggi Gunung Merbabu 3.142 mdpl. Di atas puncak kita dapat menyaksikan indahnya Gunung Merapi di sebelah selatan. Gunung Lawu yang berdiri kokoh di sebelah timur, Gunung Ungaran dan Telomoyo di sebelah utara, Gunung Sumbing dan Sindoro di sebelah barat laut.
Batang-batang bambu ini seharusnya tidak ada di sini, membayangkan jika batang bambunya di skip (dok[pri)

pohon edelweissnya ada yang lebih tinggi lho...my friend (158 cm) .dokpri
Hai.....Indonesia selamat pagi (dokpri)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lawu 3.265 (Antara Dingin, Anggrek dan Berry)

Keringat mu..Tak dihargai Seberapa, Tetapi Niat mu Luar Biasa

GUNUNG SINDORO 3.153 mdpl PADANG EDELWEISS SINDORO