30 Hari Jadi Manfaat dengan Ikut Program KKN UNY di SMA Negeri 9 Yogyakarta
30 hari menjadi manfaat kali ini akan menjadi momen saya untuk kilas balik lagi ke masa-masa saya mengikuti program KKN yang diselenggarakan kampus UNY kira-kira 8 tahun lalu. Waktu itu saya ditempatkan di SMA Negeri 9 Yogyakarta oleh kampus, lokasi SMA dekat dengan kampus tetapi cukup jauh dengan rumah. Alhasil selama 3 bulan mengikuti program KKN, saya harus menjadi anak kos. Tempat kos yang saya dapatkan kebetulan berada di sebelah barat kampus di daerah Karang Malang. Karena mayoritas teman saya satu jurusan dan satu teman KKN juga banyak yang kos jadi saya tidak merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan beberapa teman yang berada satu kos dengan saya.
Saat Ramadhan Harus Nge-Kos
Bulan kedua mengikuti program kegiatan KKN waktu itu
bertepatan dengan bulan Ramadhan, dan baru kali ini saya melewati bulan
Ramadhan jauh dari orangtua. Tetapi banyak kegiatan positif yang dapat saya
ikuti selama 30 hari tersebut. Kalau bulan ramadhan sebelumnya saya biasanya hanya menggunakan
waktu saya untuk berangkat kuliah, kemudian setelah selesai kuliah pulang ke
rumah. Namun Ramadhan kali ini berbeda Bulan ramadhan kali ini kegiatan saya
sangat padat. Pagi hari biasanya saat di rumah saya sahur bersama orang tua dan
menu sahur sudah disediakan oleh ibu, berhubung menjadi anak kos saya harus
masak dan menikmati makan sendiri. Untungnya ada temen kos yang juga teman KKN
namanya Ulfi. Nah dia ini yang biasanya saya repotin untuk saya ajak makan
bersama. Setelah sahur selesai saya biasanya ikut teman-teman untuk sholat
shubuh berjamah di masjid dekat kos. Sepulang dari sholat shubuh saya siap-siap
untuk mengikuti kegiatan KKN di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Biasanya saya
berangkat ke SMA Negeri 9 Yogyakarta berboncengan motor dengan Ulfi. Karena
saya mengambil jurusan kependidikan jadi program praktek utama yang saya
laksanakan yaitu mengajar di kelas 10 dan 11. Teman saya satu jurusan waktu itu
yaitu Dita, untuk program praktik mengajar saya dan Dita saling berkolaborasi.
Setelah masuk ke beberapa kelas untuk praktik mengajar
siang hari saya dan teman-teman melaksanakan sholat dhuhur secara berjamaah. Kemudian
biasanya kami membantu pustakawan untuk menata dan mengklasifikasikan buku yang
ada di perpustakaan. Kebetulan waktu itu perpustakaan di SMA Negeri 9 Yogyakarta
ada kegiatan penataan buku. Program KKN kami biasanya kurang lebih sampai jam 3
sore. Selesai sholat ashar berjamaah kami pun pulang ke rumah atau ke kos
masing-masing. Setelah itu saya dan teman saya pulang ke kos dan bersiap
mengikuti kajian sekaligus ngabuburit di beberapa masjid yang ada di
lingkungkan UNY. Kadang di Masjid Mujahiddin, Kadang di masjid Kampus UGM,
bahkan suatu waktu saya dan ketiga teman lainnya pernah ke masjid Gede Kauman
yang jaraknya cukup jauh dari kosan yang terletak di Karang Malang.
Pulang dari ngabuburit sekaligus melaksanakan jamaah
sholat maghrib saya dan teman saya istirahat sebentar di kos dan persiapan
untuk mengikuti sholat tarawih berjamaah. Biasanya kalau berangkat tarawih kami
berangkat beramai-ramai. Waktu itu kos
yang saya tempati sekitar ada 10 kamar dan jika tidak berhalangan kami biasanya
berangkat tarawih bersama-sama. Seru juga ternyata dapat melewatkan momen
ramadhan bersama dengan teman kos yang berasal dari berbagai jurusan dan dari
kampus yang berbeda. Teman kos yang cukup dekat dengan saya ada 3 orang, yaitu
Ulfi dia kuliah juga di UNY mengambil jurusan Pendidikan Fisika yang juga teman
satu kelompok KKN, ada juga Mba Eva dan mba Mita yang mengambil jurusan sastra
Jepang dari UGM. Setelah selesai tarawih biasanya kami isi dengan saling
diskusi dan bertukar pikiran di lorong dekat kamar kos. Nah, ada pengalaman
yang bagi saya tidak terlupakan saat mengkuti kegiatan KKN di SMA Negeri 9
Yogyakarta. Jadi setiap akhir bulan ramadhan dewan guru di SMA Negeri 9 biasaya
melakukan pembagian zakat ke daerah atau wilayah tertentu. Nah kebetulan waktu
itu lebaran tinggal kurang 2 hari lagi, jadi banyak dari teman kos kami yang
sudah pulang ke rumah masing-masing. Tinggal saya dan Ulfi. Karena ada kegiatan
pembagian zakat bersama dan pelaksanaannya dilakukan setelah shalat tarawih
maka kelompok KKN kami pulang cukup malam. Karena ada 3 dari teman kami yang rumahnya
cukup jauh dari SMA Negeri 9, jadi
mereka bertiga menginap semalam di kos saya. Ada Isna, Nurul dan juga Saras.
Kami pulang dari SMA Negeri 9 Yogyakarta sekitar pukul 11 malam dan setiba di
kos kami langsung tidur karena sangat lelah dengan aktivitas seharian yang
sudah kami laksanakan. Saya, Isna, Nurul dan Saras pun tidak merencanakan apa menu
sahur untuk keesokan harinya. Karena biasanya untuk menu sahur, saya beli di
warteg-warteg yang ada di sekitar kos. Namun ternyata seluruh penjual warteg
sudah tutup karena sudah pulang ke rumah masing-masing. Kami kembali lagi ke
kos, karena saya ingat masih punya 3 bungkus mi instan yang dapat kami gunakan untuk
mengganjal perut. Waktu imsyak semakin dekat dan kami pun secepatnya
memasak mi instan tersebut. Baru saja
air dalam panci kami panaskan di atas kompor, ternyata gasnya habis. Akhirnya
kami hanya sahur dengan mi instan kremes dan juga minum air galon. Benar-bena
kejadian yang sulit dilupakan.
Lebaran tinggal 2 hari lagi dan kegiatan program KKN kami juga diliburkan, akhirnya saya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah saya juga sudah mendapatkan undangan untuk menjadi panitia Amil Zakat Ramadhan di Masjid Al-Hidayah di dekat rumah. Benar-benar ramadhan yang super sibuk dan menjadi 30 hari yang penuh manfaat, insyaallah menjadi ladang pahala di akhirat kelak. Ammin. Nah, “Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jadi Manfaat yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
crossorigin="anonymous"></script>
Komentar
Posting Komentar